Bushido adalah sebuah kode etik kekesatriaan golongan Samurai dalam feodalisme Jepang. Bushido berasal dari nilai-nilai moral samurai, paling sering menekankan beberapa kombinasi dari kesederhanaan, kesetiaan, penguasaan seni bela diri, dan kehormatan sampai mati. Lahir dari Neo-Konfusianisme selama masa damai Tokugawa dan mengikuti teks Konfusianisme, Bushido juga dipengaruhi oleh Shinto dan Buddhisme Zen, yang memungkinkan adanya kekerasan dari samurai yang ditempa dengan kebijaksanaan dan ketenangan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5gY1iON-3gUyks4WSG1azI6nZOqmtdEHptrm2P3uv9SGUjT5WVqOhyYq5UnBbvkeYdWESFcbtShdiGmh5jxXy8ly7NUVJ6iUP7D2Qasfw2y4OjiPeyRh0XXDH8Hz7GEFKHVJnwwzVzlk/s400/BLOGS+BUSHIDO.jpg)
Samurai sendiri adalah sebuah strata sosial penting dalam tatanan masyarakat feodalisme Jepang. Secara resmi, Bushido dikumandangkan dalam bentuk etika sejak zaman Shogun Tokugawa. Biasanya para samurai dan Shogun rela mempartaruhkan nyawa demi itu, Jika gagal, ia akan melakukan seppuku (harakiri). Bushido sudah dilakukan pada saat Perang Dunia II, yaitu menjadi prajurit berani mati.
Sampai saat ini pun sifat "Busido" masih diwariskan kepada generasi-generasi penerus di Jepang yang sudah menjadi tradisi budaya tersendiri. Budaya tersebut memiliki dampak positif dan negatif terhadap kehidupan masyarakat Jepang sendiri. Dampak positif dari budaya tersebut, seluruh dunia sudah mengakui bahwa orang jepang merupakan para pekerja keras dan taat terhadap peraturan yang berlaku. Serta tidak sedikit orang Jepang merupakan orang-orang yang jenius. Dampak negatif dari budaya ini, apabila menemui kegagalan dalam masalah kehidupan, tidak sedikit orang Jepang memilih tindakan "seppuku" dengan kata lain "bunuh diri" karena hanya sedikit orang Jepang yang memiliki pola pikir yang positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar